2014/09/14

JANGAN PULANG SEBELUM OD

Judul diatas adalah sebuah KLU yang diteriakkan oleh MC diatas panggung kepada pengunjung yang membludag diarea Food Court F1 dengan puluhan botol miras tersusun rapi diatas meja-meja bulat sebagai tanda dimulainya pengundian lucky draw sesion kedua pertengahan tahun 2014 ini. Disela-sela pengundian hadiah yang terdiri dari smartphone, kulkas, tv layar datar hingga 2 buah sepeda motor sebagai hadiah utamanya, para waitress muda nan cantik-cantik itu berkeliling dari satu meja kemeja lainnya menawarkan botol-botol miras keluaran terbaru dengan stelan biru putihnya yang seksi dan mini dengan gayanya yang over manja. 20 Waitress itu didatangkan khusus dari Batam untuk mengimbangi jumlah tamu yang ada karena waitress tetap food court jumlahnya sedikit. Ada 3 model waitress yang ada ditempat makan umum ini dimana masing-masing dari mereka memegang satu merk miras yang harus mereka jajakan. Diantaranya yang berbaju hijau untuk miras berbotol hijau, yang berbaju merah kombinasi putih untuk jenis miras kaleng, dan yang biru putih untuk miras utama yang sedang dipromosikan besar-besaran dengan iming-iming beragam hadiah menggiurkan tersebut. Beberapa artis lokal yang cukup terkenal didaerahnya seperti Xin Xiu dari kota Tanjung Pinang, Yuri dari Batam, plus seorang artis dari Singapura bernama Fang Fang menyemarakan suasana pesta miras itu dengan lagu-lagu mandarinnya (atau hokian, ya? Ditelinga saya rasanya kedua bahasa itu sama). Mereka tidak cuma menyanyi, tapi juga turun panggung mendatangi tamu-tamu yang saingan mengacung-acungkan amlop merah berisi uang (angpao) atau istilah sundanya saweran, dengan gaya yang centil, berani, tapi menghibur. Pelukan, rabaan, dan remasan pun mendarat ditubuhnya yang putih bersih tanpa bisa ditampik lagi dari pria-pria pemberi sawer tersebut. Bahkan dia harus mau ikut minum jika pemberi sawernya besar. Dan setiap si artis berhasil meneguk satu gelas mungil minumannya, tepuk tangan pengunjungpun membahana. Ckckckckc...! (Ini masih di Indonesia apa bukan, sich?)

Ada juga lomba minum miras langsung dari botolnya. Siapa yang paling cepat habis tanpa ada  jeda dialah pemenangnya. Dari 5 orang yang naik keatas panggung, satu-satunya peserta wanitalah yang berhasil mengumpulkan waktu tercepat dan berhak atas sebuah smartphone merk branded. Selagi acara pengundian berlangsung, kesibukan lain datang dari para pengelola stand yang tampaknya kerepotan melayani lonjakan pesanan. Bau aroma masakan dengan kompor gas yang menyala-nyala tajam (maklum angin cukup kencang berhembus) seakan menambah gairah pengusaha kuliner yang malam itu mencapai omzet penjualan 2 hingga 3 kali lipat dari hari biasa. Pokoknya semua orang merasa diuntungkan dengan adanya acara itu. Termasuk gerai bebek goreng yang sampai kehabisan stok bebeknya hingga terpaksa tutup lebih cepat dari stand lainnya. Tapi ada juga yang celaka karena menginjak pecahan beling dari botol miras yang berserakan dibawah meja pengunjung sehingga harus dipapah keluar area food court. Untung para security dibantu 6 orang polisi yang berjaga dipintu utama segera bertindak. Sehingga situasi tetap terkendali hingga acara selesai pada pukul 2 pagi.

Semua senang, semua menang, tapi tidak semua pulang dalam keadaan teler. Masih ada orang-orang beradab yang tidak tergiur mencicipi barang haram tersebut. Dan biasanya orang seperti itu punya prinsip dan keimanan yang jelas. Mereka cukup melihat, menikmati suasananya, sambil (mungkin) mengelus dada. Ini Karimun, masih dinegara kesatuan Republik Indonesia, tapi perilaku sebagian masyarakatnya seperti diluar negeri saja. Miras import, dengan berapapun kandungan alkoholnya, tetap saja miras yang jika over dosis meminumnya, bisa membahayakan keselamatan manusia. So, kendalikan diri, jangan kelewat batas menyikapi segala sesuatunya, karena kesehatan tetap yang utama. SEGERA PULANG SEBELUM OD.*****

NB:
Artikel mendatang akan mengupas kehidupan para Waitress.
So, tetap setia diblog ini, ya?
Http://nge-lifestyle.com/www.pitoyoyopieth013.blogspot.com


Posted via Blogaway

Tidak ada komentar: